Seorang cewek asal Indonesia bernama Lisa mendadak jadi perbincangan hangat media luar negeri.
Dikutip TribunWow.com, sebuah surat kabar tabloid harian yang dimiliki Britania Raya, yakni Daily Mail, mengunggah sebuah video yang memperlihatkan seorang cewek suku Toraja yang telah menyimpan jenazah ayahnya, Paulo Cirinda, yang telah meninggal selama 12 tahun lamanya.
Dikutip TribunWow.com, sebuah surat kabar tabloid harian yang dimiliki Britania Raya, yakni Daily Mail, mengunggah sebuah video yang memperlihatkan seorang cewek suku Toraja yang telah menyimpan jenazah ayahnya, Paulo Cirinda, yang telah meninggal selama 12 tahun lamanya.
Seperti yang diketahui, menyimpan jenazah di dalam rumah hingga bertahun-tahun memang sudah menjadi tradisi khas dari suku Toraja.
Hal tersebut biasanya dilakukan karena pihak keluarga belum mampu untuk membiayai proses pemakaman, yang diketahui bisa memakan biaya ratusan juta hingga miliaran.
Pihak keluarga akan mengumpulkan uang terlebih dahulu, dan ketika sudah terkumpul barulah proses pemakaman akan dilakukan.
Namun alasan yang diberikan oleh Lisa malah mengejutkan.
Dia tidak ingin mengubur jenazah ayahnya yang telah ia rawat selama 12 tahun di sebuah ruangan khusus itu bukan hanya karena tidak memiliki uang untuk membiayai proses pemakaman, tetapi ia tidak ingin merasakan ‘sakit’ ketika harus berpisah dengan ayahnya.
Jika kita segera menguburnya, kita juga akan merasakan sakit,” ungkapnya pada BBC, seperti yang dikutip dari Dailymail.
“(jika langsung mengubur) Kita tidak punya waktu menghadapi kesedihan dan menyesuaikan diri dengan perpisahan,” tambahnya.
Hal tersebut biasanya dilakukan karena pihak keluarga belum mampu untuk membiayai proses pemakaman, yang diketahui bisa memakan biaya ratusan juta hingga miliaran.
Pihak keluarga akan mengumpulkan uang terlebih dahulu, dan ketika sudah terkumpul barulah proses pemakaman akan dilakukan.
Namun alasan yang diberikan oleh Lisa malah mengejutkan.
Dia tidak ingin mengubur jenazah ayahnya yang telah ia rawat selama 12 tahun di sebuah ruangan khusus itu bukan hanya karena tidak memiliki uang untuk membiayai proses pemakaman, tetapi ia tidak ingin merasakan ‘sakit’ ketika harus berpisah dengan ayahnya.
Jika kita segera menguburnya, kita juga akan merasakan sakit,” ungkapnya pada BBC, seperti yang dikutip dari Dailymail.
“(jika langsung mengubur) Kita tidak punya waktu menghadapi kesedihan dan menyesuaikan diri dengan perpisahan,” tambahnya.