Status Facebook Mohamad Yusup tentang kehidupan warga Jepang mendadak viral di media.
Tulisan Yusup yang ditulis Rabu (22/11/2017) ini mendadak viral setelah dibagikan 3.921 kali oleh netizen hingga Kamis (23/11/2017).
Yusup yang diketahui sedang tinggal dan bekerja di Kawakita General Hospital Jepang.
Ia menjelaskan bagaimana kehidupan maju di Negeri Sakura termasuk warganya tak banyak memilih hidup tanpa agama.
“Datang 2-3 hari ke Jepang, lalu bikin heboh di Indonesia itu rasa nya ngga fair.”
“Singgah lah beberapa tahun di Jepang, 5-10 th an gitu. Biar tahu luar dalam nya:) Saya pun jatuh hati dng negara ini, tetapi marilah kita memandang segala sesuatu dng dua sisi, dunia dan akhirat.”
“Jepang bukan hanya soal kebersihan, keamanan, ketertiban, bebas macet dan kenyamanan Tp ada juga banyak cerita tentang hati yang kosong dan angka bunuh diri yang tinggi (20.000-30.000/th).”
“Tampak hebat secara sosial tetapi banyak yang gagal secara individu.”
“Banyak orang yg menimbun sampah di dalam kamar nya, setiap saat saya menyaksikan senior yg membully junior nya sehingga banyak yg putus kerja depresi padahal untuk sampai kerja sudah berjuang di sekolah bertahun-tahun, atau bahkan orangtua di rawat di rumah sakit dan di panti jompo yg kehilangan kasih sayang anak nya, jangan kan nungguin saat di rawat di rumah sakit, menjenguk pun jarang.”
“Kalau mau menjelaskan tentang kehidupan di Jepang yang tanpa agama, lihat lah dua sisi. Maka akan nampak unggul dengan urusan dunia, tetapi tidak dengan urusan akhirat.”
“Tulisan ini bukan untuk di tunjukkan ke seseorang itu aja, belum tentu orang nya juga baca tulisan ini. Dah saya mah siapa atuh:), tapi saya hanya ingin adik adik saya, sahabat dan kenalan lain nya tidak terpengaruh oleh pemikiran pemikiran liberal, sekuler dan semacam nya.”
“Poto di bawah ini adalah poto shinkansen, transportasi hebat kebanggaan Jepang. Fasilitas shinkansen layak nya pesawat,ada first class dan ekonomi nya juga, ada ruang makan,ruang tidur dan bahkan sekarang ada kolam air panas nya.”
“Kecepatan tertingginya bisa mencapai 300 km/jam. Perbandingan dng transportasi lain nya, jika dng bus kota tanpa macet menghabiskan waktu sekitar 8 Jam, dengan shinkansen cukup sekitar 2,5 Jam.”
“Tetapi percayalah, kita tidak bisa menggunakan shinkansen saat nyebrang di jembatan Shiratal Mustaqim:)
Wallahu A’ lam Bishawab…”
Begitulah tulisan Yusup dengan melampirkan foto dirinya bersama dua rekannya yang berada di Jepang.