Jam 2 subuh, terdengar bunyi sirene ambulans ngebut di jalan menuju rumah sakit. Di luar ruangan terdapat beberapa sanak keluarga yang menunggu dengan gemetar dan gugup, sedangkan di dalam ruang UGD, terbaring seorang pria berusia 31 tahun.
Ketika diantar ke rumah sakit, kondisinya sudah kritis, pupil matanya yang satu besar yang satu kecil, nafasnya sudah tidak beraturan, sebentar cepat sebentar lambat, sebentar kuat sebentar lemah.
Baca juga :“Flek Hitam” Pada Wajah Semakin Banyak? Ternyata Penyebabnya Adalah “Kebiasaan” yang Sering Kita Lakukan Ini!
Setelah diperiksa, ternyata salah satu pembuluh darah di jantungnya sudah terbentuk trombosis (pembekuan darah), salurannya sudah tersumbat sekitar 99%. Dokter langsung melakukan pertolongan darurat, mengontrol tekanan darahnya, membantu dengan alat pernafasan sampai-sampai dilakukan CPR.
Tapi naasnya 2 jam kemudian, pria itu tetap berpulang…
Ketika dokter mengumumkan pada pihak keluarga, mereka tak bisa percaya! Mereka menerobos ke dalam ruangan dan mengguncang-guncang tubuhnya supaya ia sadarkan diri, namun sudah jelas itu tidak ada gunanya.
Ketika emosi keluarga mulai stabil, dokter pun bertanya pada orang tua dari pemuda itu apa yang sebenarnya terjadi?
Orang tuanya pun bercerita bahwa semalam ia bermain game di kamarnya. Pas disuruh makan ia tidak keluar-keluar. Padahal sudah 30 tahun, gak kerja, kerjaannya main game. Sang ibu pun emosi dan sedikit memarahinya, mungkin perkataannya kurang sedap, tidak enak didengar, pemuda itu pun kembali ke kamar dan membanting pintu keras-keras.
Waktu itu keluarga tidak berpikir banyak. Palingan nanti sudah reda, sudah lapar, ia bisa keluar sendiri cari makan. Makanan ditinggalkan di atas meja dan keluarga pergi tidur.
Namun sekitar pukul 1 pagi, keluarga dibangunkan dengan jeritan minta tolong, “Tolong! Tolong!” sesudah itu dilanjutkan dengan suara barang pecah. Keluarga langsung bangun dan menerobos ke dalam kamar. Saat pintu dibuka, tercium bau rokok yang sangat pekat. Pemuda itu sudah berlutut di lantai, meringkuk, memegang bagian dadanya, wajahnya memerah dan penuh dengan keringat.
Keluarga pun segera menelepon ambulans, namun nyawanya tetap tak tertolong.
“Bau rokok? Dia punya kebiasaan merokok?”
Orang tuanya diam sejenak dan berkata, “Iya, sudah dari umur 13… Karena pengaruh temannya, belajar orang dewasa merokok. Kami sudah larang tapi masih tetap saja. Sehari ia bisa rokok lebih dari 2 bungkus. Waktu main game rokok, waktu marah-marah juga rokok.”
Setelah mendengar penjelasan orang tuanya, dokter baru sadar, karena bertengkar dengan keluarga, suasana hatinya jadi buruk dan langsung merokok, sekali rokok kebanyakan, menyebabkan serangan jantung. Ditambah kebiasaan ini sudah berlangsung selama 18 tahun. Pembuluh darah di jantungnya sudah menyempit.
Merokok dapat meningkatkan resiko serangan jantung
Dokter meningatkan bahwa merokok dapat meningkatkan resiko serangan jantung hingga 7 kali lipat! Penyebab utamanya adalah nikotin, salah satu zat adiktif utama dalam rokok yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit jantung dan pernafasan seperti radang pembuluh darah dan kanker paru-paru. Merokok sangat merusak tubuh, apalagi wanita, dapat menyebabkan penuaan dini dan kemandulan.
Baca juga : Heboh! Kabar Munculnya Aliran Sesat di Indonesia. Istri Pengikut Harus Melayani Sang Guru
Pasien serangan jantung semakin muda usianya dari tahun ke tahun
Jumlah pasien serangan jantung meningkat dari tahun ke tahun, dan hanya akan semakin meningkat ke depannya, angka demografinya juga semakin muda. Yang menyebabkan banyak anak mudah mengalami serangan jantung selain merokok adalah gaya hidup dan kerjaan sibuk, tekanan batin, beban pikiran, minuman keras, jarang berolahraga, pola makan tidak sehat, bergadang, dan pola hidup tak beraturan.
Bagaimana cara menghindari terjadinya serangan jantung dalam kehidupan sehari-hari?
1. Hindari emosi
Beberapa pasien mengalami serangan jantung karena emosi yang tiba-tiba meledak, naik darah, marah, emosi, stres dan lain-lain. Menurut penelitian dari Amerika, dalam 10 pertandingan bola, ada 8 penonton yang meninggal karena serangan jantung. Karena itu, kita harus belajar untuk rileks, jangan terbawa emosi dan menenangkan diri.
2. Perbaiki pola hidup
Hindari merokok, hindari garam tinggi, lemak tinggi. Garam dan lemak berlebih dapat meningkatkan beban pada jantung dan membuat dinding pembuluh darah menipis, tambah meningkatkan resiko stroke dan serangan jantung.
3. Konsumsi asam alfa-linolenat (Omega-3)
Asam linolenat merupakan asam lemak tak jenuh (polyunsaturated fatty acid) yang dapat ditemukan dalam minyak Omega-3 berupa EPA, dapat mengurangi kadar trigliserida dan kolesterol jahat dalam darah, sekaligus meningkatkan kolesterol baik, dapat mencegah terjadinya trombosis (pembekuan darah), mencegah darah kental, melancarkan aliran pembuluh darah dan mengurangi resiko terjadinya serangan jantung.
4. Jangan bergadang!
Dilarang keras untuk bergadang! Pekerjaan memang penting, tapi kesehatan Anda jauh lebih penting! Kalau untuk kerja sesekali dua kali bolehlah, tapi kalau untuk hal-hal yang tidak begitu penting seperti main game, janganlah! Sehari minimal harus tidur 7 jam, minimal!
Jagalah suasana hati selalu gembira dan positif, jangan dikit-dikit marah, emosi!
Jaga kesehatan Anda, demi diri sendiri juga demi keluarga yang Anda cintai! Silahkan SHARE berita penting ini!
Sumber: how/Cerpen.co.id