Gadis Cantik Kena Gerebek Saat Asik Begituan Bareng 2 Cowok, Ternyata Alasannya Bikin Petugas Kaget
Kasus kejahatan seksual memang seolah terus bermunculan.
Sebab, hampir setiap hari kasus itu terdengar, dan menjadi bahan pemberitaan.
Mulai dari kasus pemerkosaan, pelecehan, hingga penyimpangan seksual.
Oleh karena itu, para korban, khususnya kaum wanita harus waspada terhadap berbagai hal tersebut.
Tujuannya, agar mereka terhindar dari kasus kejahatan semacam itu.
Sebab, kasus semacam itu memang bisa menimpa siapa saja.
Itu seperti yang terjadi baru-baru ini seperti yang terjadi di Lamongan.
Meski sering dirazia, masih pasangan yang memanfaatkan untuk kumpul kebo.
Bahkan sebanyak 4 pasangan, satu diantaranya perempuan dengan dua laki - laki dalam satu kamar rumah turut terjaring operasi Bina Kusuma oleh Sat Sabhara, Kamis (19/10/2017).
Operasi Bina Kusuma dipimpin KBO Sat Sabhara, Ipda Sudibya bersama 25 anggota Sabhara bergerak pertama ke Hotel Kabila, rumah kos Plasa, dan rumah kos Simpang Lima.
Di Hotel Kabila terjaring satu pasangan mesum, yakni Abdul Ance Ervan (32) asal Made Kidul Lamongan dengan Irsyad Badilah (24) asal Dukuh Agung Kecamatan Tikung.
Sedang di rumah kos jalan Simpang Lima terjaring, Dina (37) Mlaten Lamongan dengan Zainal (43), Watini (36) Sukodadi dengan Rudi (34) Desa Glugu Kecamatan Deket.
Sementara pasangan Three in One, satu wanita dengan dua laki - laki, yakni Dwi Oktaviana (22) Malang Jawa Timur bersama dua laki - laki, Adi Saputro (21) Jagal Sendangrejo dan Wondo Abram Sudelas (21) asal Desa Gedangan Kecamatan Sukodadi.
Saat terjaring razia, ada saja alasan para pelaku.
Ada yang mengaku hanya mengantar makanan, sekedar berteman dan bercanda.
"Ada juga yang ngakunya sudah nikah siri. Pokoknya banyak alasannya," kata Kasubag Humas Polres Lamongan, AKP Suwarta kepada Surya, Kamis (19/10/2017).
Kalau mengantar nasi, mengapa sampai harus pintu kamar ditutup.
Mengetahui alasan itu, petugas pun kaget.
Sementara alasan sudah nikah siri, juga diketahui hanya alasan yang dibuat - buat.
Petugas memang tidak mendapati pasangan dalam keadaan telanjang.
Dan diantara mereka yang terjaring operasi ini tidak menujukkan mimik malu maupun ekspresi takut sama sekali.
Namun apa yang dilakukan pasangan tanpa surat nikah resmi ini dan menginap dalam satu kamar, menurut Suwarta sudah masuk kategori penyakit masyarakat.
Pasangan mesum ini langsung dibawa dan diangkut menggunakan truk Dalmas ke Mapolres Lamongan untuk didata.
Mereka diharuskan membuat surat pernyataan bermeterai Rp 6.000 yang isi surat pernyataan itu tidak akan mengulangi lagi perbuatan serupa.
Suwarta memastikan, operasi Bina Kusuma ini akan terus dilakukan rutin dengan waktu dan hari diambil secara acak.
sumber :.tribunnews.com